Bila kita melihat Channel (saluran/gerai) penjualan minuman di Indonesia, mungkin kita membaginya ke dalam 3 kategori besar, yaitu tradisional trade, modern trade dan on premise. Traditional trade meliputi penjualan di gerai gerai tradisional seperti PK 5, asongan toko P&D dan sebagainya. Sementara itu Modern trade diwakili oleh penjualan di gerai gerai modern seperti mini market, supermarket ataupun hypermarket. Sedangkan On Premise, merupakan segala bentuk penjualan di tempat tempat tertentu seperti hotel, restoran, cafe, tempat rekreasi dsb.
Sebagai negara berkembang, tentunya jumlah outlet tradisional masih menempati posisi pertama, lalu diikuti oleh channel modern dan tentunya baru oleh premise. Namun saat ini pertumbuhan penjualan di modern trade dan On premise sedemikian pesatnya, sejalan dengan terus berkembangnya kedua channel ini dari waktu ke waktu. Kita dapat melihat disekeliling kita betapa menjamurnya gerai gerai mini market seperti indomaret dan alfa maret di lingkungan kita. Dalam satu kompleks perumahan, kita dapat menemukan beberapa gerai tersebut dalam jarak yang tidak terlalu berjauhan. Demikian juga dengan Channel On Premise, kita juga dapat melihat munculnya banyak gerai resto baru, baik franchise yang bersifat lokal, seperti klenger burger, bakmi gajah mada, maupun franchise international seperti Kentucky Fried Chicken ataupun McDonalds di sekeliling kita.
Masing masing gerai di atas tentunya memiliki primadona produk masing masing. Bilamana di traditional trade, nampaknya minuman dalam kemasan botol beling (retunable glass bottle) dan minuman dalam kemasan cup dapat kita lihat mendominasi gerai tipe ini. Sementara itu di modern market, kemasan PET dan kaleng cukup berjaya. Uniknya untuk on premise, sangat bergantung kepada tipe outletnya. misalnya untuk gerai berlisensi international seperti KFC/McD, minuman berkarbonasi (Carbonated Softdrinks/CSD) seperti Pepsi Cola ataupun Coca Cola seringkali menjadi pilihan utama konsumen. Produk softdrinks ini disajikan secara langsung melalui mesin fountain. Namun disisi lain ada juga gerai on premise yang menawarkan minuman dalam kemasan teh maupun air mineral dalam kemasan botol beling ataupun PET.
Sebagai negara berkembang, tentunya jumlah outlet tradisional masih menempati posisi pertama, lalu diikuti oleh channel modern dan tentunya baru oleh premise. Namun saat ini pertumbuhan penjualan di modern trade dan On premise sedemikian pesatnya, sejalan dengan terus berkembangnya kedua channel ini dari waktu ke waktu. Kita dapat melihat disekeliling kita betapa menjamurnya gerai gerai mini market seperti indomaret dan alfa maret di lingkungan kita. Dalam satu kompleks perumahan, kita dapat menemukan beberapa gerai tersebut dalam jarak yang tidak terlalu berjauhan. Demikian juga dengan Channel On Premise, kita juga dapat melihat munculnya banyak gerai resto baru, baik franchise yang bersifat lokal, seperti klenger burger, bakmi gajah mada, maupun franchise international seperti Kentucky Fried Chicken ataupun McDonalds di sekeliling kita.
Masing masing gerai di atas tentunya memiliki primadona produk masing masing. Bilamana di traditional trade, nampaknya minuman dalam kemasan botol beling (retunable glass bottle) dan minuman dalam kemasan cup dapat kita lihat mendominasi gerai tipe ini. Sementara itu di modern market, kemasan PET dan kaleng cukup berjaya. Uniknya untuk on premise, sangat bergantung kepada tipe outletnya. misalnya untuk gerai berlisensi international seperti KFC/McD, minuman berkarbonasi (Carbonated Softdrinks/CSD) seperti Pepsi Cola ataupun Coca Cola seringkali menjadi pilihan utama konsumen. Produk softdrinks ini disajikan secara langsung melalui mesin fountain. Namun disisi lain ada juga gerai on premise yang menawarkan minuman dalam kemasan teh maupun air mineral dalam kemasan botol beling ataupun PET.
0 komentar:
Posting Komentar