Rabu, 07 Agustus 2013

BIG COLA Memang Benar Benar BIG


Big Cola minuman berkarbonasi asal Peru ini, nampaknya memang patut menyandang nama dan mencantumkan Think Big pada kemasannya. Dalam beberapa tahun belakangan ini, peta minuman berkarbonasi di Jakarta berubah total. Bila dahulu Coca Cola merajai pasar tradisional dan dibuntuti oleh Pepsi Cola, maka sekarang Big Cola-lah yang mengambil alih posisi itu. Bahkan keberadaannya di outlet tradisional benar benar ada dimana mana. Agen agen minuman sangat memuji kinerja minuman ini. Bahkan kemasan Big Cola yang 3 liter menurut mereka sebagai Coke Killer. Apa yang dikatakan para agen memang benar karena dengan Volume 3 liter dengan harga yang hanya Rp. 15.000 merupakan harga yang ekonomis bagi minuman "Cola" yang bergengsi. Sayangnya kemasan Jumbo Size ini memang masih sangat sulit ditemukan dan hanya ada pada toko atau agen tertentu saja, tidak seperti kemasan kecil yang 500 ml plus yang sudah menyebar kemana mana.

Rasa Big Cola yang acceptable dan harga yang terjangkau menyebabkan Big Cola dapat diterima masyarakat berbagai kalangan masyarakat. Tetapi dalam beberapa kasus nampaknya merek Coca Cola di pasar modern masih sangat kuat. Dalam beberapa kunjungan ke gerai hypermarket, terlihat produk Coke jauh lebih banyak diambil konsumen ketimbang Pepsi Cola. Bahkan di moment seperti lebaran ini harga Coke juga tidak beranjak turun jauh. Nampaknya Pepsi Cola sadar diri, sebagai merek yang tidak popular, mereka memberikan diskon hampir 30% lebih melalui mekanisme Beli 2 free 1 botol.Promo ini dapat ditemukan di Lion Superindo. Tetapi meskipun telah memberikan diskon besar, menurut staf di gerai ini, tetap saja pergerakan Pepsi Cola masih dibawah Coke. Nah apakah Big Cola siap untuk mengambil alih posisi Pepsi Cola di gerai modern ?

Saat ini nampaknya memang Big Cola belum terlalu serius memasuki gerai gerai modern yang memang mensyaratkan komitmen marketing fund yang luar biasa besar dari para produsen. Dengan harga jual yang sangat ekonomis, nampaknya akan sulit bagi Big Cola untuk dapat membiayai promosi di pasar modern. Meskipiun demikian, prestasi Big Cola di gerai tradisional patut diacungkan jempol, karena meskipun kategori CSD (carbonated soft drink) semakin menurun, tetapi brand ini masih dapat mengembangkan penjualannya dengan baik.

Mizone Blewah MInuman Buat Berbuka Puasa


Bulan Suci Ramadhan atau bulan puasa ini nampaknya juga memberikan berkah bagi para marketer. Banyak produk produk makanan dan minuman yang berganti baju dengan tema Ramadhan. Salah satu produk minuman yang mencoba peruntungan bulan puasa tahun ini adalah Mizone dari Danone.
Meskipun telah memiliki 5 varian, di Ramadhan kali ini Mizone tetap meluncurkan varian baru yang mungkin dapat menjadi produk unggulan untuk memperbesar pangsa pasar mereka di bulan penuh berkah ini. Varian itu adalah Coolin Blewah, yaitu rasa blewah

Blewah memang merupakan salahsatu buah yang lazim disajikan disaat berbuka puasa. Mungkin karena terinspirasi dari tradisi berbuka puasa ini, maka Danone Aqua meluncurkan Mizone Coolin Blewah sebagai substistusi es blewah dengan cara yang lebih modern dan praktis. Dikemas dalam kemasan yang menarik dengan berbagai icon yang kental dengan nuansa islam seperti bulan, bintang, mesjid dan sebagainya, penampilan Mizone Coolin Blewah ini sangat "outstanding".

Bila kita membaca panel kemasan bagian belakang akan tercantum penjelasan sebagai berikut : Mizone Coolong Blewah Special Ramadhan merupakan minuman isotonik yangmemiliki rasa dan aroma menyegarkan dengan 3 vitamin (B3, B6, B12)dan 3 Elektrolit (Na, Mg dan Ca). Kandungan vitaminnya baik bagi tubuh kita. Minuman isotonik ini dapat membantu mengganti cairan tubuh yang hilang karena beraktivitas.

Berdasarkan pengamatan dan mini survei  terhadap produk ini, nampaknya kehadiran produk ini kurang disambut antusias oleh konsumen. Faktor rasa mungkin menjadi penyebab kurang berhasilnya produk ini di pasar. Sepertinya terdapat perbedaan rasa dan sensani antara es blewah (asli) dengan Mizone Coolin Blewah ini. Tidaklah mengherankan bilamana di beberapa gerai modern terlihat tumpukan  produk ini dalam jumlah banyak yang seolah tidak disentuh konsumen. Nah  pembaca mungkin tidak ada salahnya bila segera mencicipi produk ini, siapa tahu setelah lebaran produk ini sudah tidak dapat ditemui lagi di gerai gerai modern.

Selasa, 06 Agustus 2013

SELAMAT IDUL FITRI / HAPPY EID MUBARAK


Tim Beverages Solutions mengucapkan Selamat Idul Fitri 1434 H, Mohon Maaf Lahir dan Bathin kepada seluruh pembaca setia Beverages.Solutions Blogspot. Semoga di tahun depan kinerja kami dalam mewartakan perkembangan minuman non alkohol di Indonesia dan Mancanegara akan semakin lebih baik lagi.

Tebs Maroon si Teh Rosela


Tebs Shocking Soda dari Sosro meluncurkan varian barunya yaitu teh rosela. Minuman yang dikemas dalam kemasan PET 500 ml terlihat cukup menarik. Dengan warna produk yang agak kemerahan ini akan menambah penasaran bagi orang yang melihatnya untuk mau mencobanya. Bila dibandingkan dengan kemasan Tebs Original yan agak kecoklatan, maka Tebs Maroon ini yang didominasi warna maroon atau kemerahan ini terlihat lebih "jantan". 

Adapun komposisi produk ini antara lain : Air, Gula, Sirup Jagng tinggi fruktosa, Ekstrak Rosela, CO2, Konsentrat Buah Apel,  Ekstrak Teh, Perisa Rosela, Pengawet, Pewarna makanan dsb. Meskipun Tebs Maroon ini menawarkan rasa Rosela, namun produk ini tidak mengklaim atau menawarkan Vitamin C yang sesungguhnya tinggi didalam teh rosela. Hal ini agak berbeda dengan apa yang ditawarkan oleh merek Balancea dari Orang Tua Group yang telah berada di pasaran sejak 2 tahun yang lalu. Balancea yang merupakan kombinasi antara "Rosella tea with Pomegranate and Barbados Cherry". Brand ini bahkan berani mengklaim sebagai produk minuman yang kaya akan vitamin A, C dan E. Dan klaim tersebut sangat jelas terpampang pada kemasannya.
Beda positioning maka akan beda klaim. Demikianlah yang mungkin dapat kita simpulkan dari kedua produk teh rosela tersebut. Bilamana Balancea diposisikan sebagai minuman sehat dengan target orang orang yang ingin secara instan memperoleh asupan vitamin, maka Tebs lebih diposisikan sebagai minuman remaja gaul yang pada usianya memang kurang begitu peduli pada unsur unsur vitamin.Fenomena Teh Rosela ini sebenarnya sudah muncul ke permukaan sejak beberapa tahun yang lalu. Banyak pedagang pedagang yang menawarkan Teh Rosella kering. Penyajiannya juga hanya tinggal menyeduh kelopak bunga kering tersebut denga air panas. Teh Rosella yang dikenal dengan nama Hibiscus Sabdariffa, konon berasal dari Afrika dan mengandung banyak zat zat yang dibutuhkan tubuh seperti : Vitamin C, D, B1, B2, Kalsium dan beberapa mineral lainnya. Dalam beberapa literatur Rosela juga dikenal sebagai salah satu penghasil antioksidan yang tinggi.
Nah bagi penggemar teh rosella tidak ada salahnya untuk mencicipi produk baru dari Tebs ini dan bandingkan mana yang lebih nikmat, buatan sendiri di rumah atau buatan pabrikan ? Selamat mencoba.

Zestea Pelopor Green Tea Yang Hilang


Teh 2 Tang sebagai pemilik brand Zestea sebenarnya merupakan salah satu pelopor di kategori RTDT (Ready To Drink Tea) di Indonesia. Beberapa tahun lalu disaat kemasan botol masih menjadi primadona, maka keberadaan merek "Teh 2 Tang" patut diperhitungkan, terutama di wilayah Jawa Barat. Namun sejalan denga semakin berekspansinya Teh Botol Sosro, maka merek inipun tergilas.Untuk mempertahankan eksistensinya mereka melakukan inovasi dengan mengembangkan merek merek baru diantaranya adalah Frutang (untuk kategori minuman rasa jeruk dalam kemasan cup) dan Zestea (untuk kategori teh dalam kemasan on the go seperti PET maupun tetra). Bahkan kalau tidak salah merekapun pernah berinovasi mengeluarkan produk isotonik dalam kemasan cup.

Dalam beberapa tahun di awal peluncurannya, konon Frutang menjadi market leader dan bahkan nyaris menjadi merek generik untuk menyebut minuman rasa jeruk dalam kemasan cup. Demikian juga Zestea. Namun karena kelemahan dalam hal pemasaran dan distribusi, kedua merek yang awalnya cukup besar tersebut akhirnya hilang dari pasar dan tergilas oleh merek merek pendatang baru yang lebih advance di bidang sales dan marketing.

Dalam market visits ke beberapa gerai modern, tim kami menemukan kembali produk Zestea  dalam kemasan PET 500 ml. Kemasan baru yang ditampilkan cukup elegan dan sederhana, menampilkan splash air dan daun teh. Pada sisi panel brand juga menampilkan huruf Jepang, sehingga mengesankan sebagai prduk premium. Secara produk kami menilai bahwa produk minuman ini memiliki rasa yang cukup baik. Hal ini sebenarnya dapat dijadikan modal dalam persaingan. Namun sayangnya, bila kita melihat sepak terjang dari PT. Tang Mas, mereka kurang memiliki kemampuan yang baik dalam pertempuran pemasaran. Seperti kita ketahui, produk yang baik tidak cukup sebagai modal dalam menarik konsumen, diperlukan faktor faktor lain seperti promosi dan periklanan. Nah bagi para jagoan marketing ataupun sales, tidak ada salahnya untuk melamar ke Dua Tang dan membantu produk ini agar menjadi pemain yang dperhitungkan di kategori RTDT. Tunjukkan anda adalah marketer atau sales champion sejati yang dapat membuat brand apapun menjadi juara. Berani mencoba ?