Jumat, 29 Maret 2013

Chocomel Minuman Coklat Hangat Khas Belanda


Dalam kunjungan ke Eropa beberapa saat lalu, Tim Beverages Solutions tidak lupa memantau perkembangan minuman non beralkohol disana. Meskipun saat itu sudah dalam peralihan ke musim semi, namun udara masih terasa sangat dingin. Bila malam hari kadang suhu angin bisa mencapai hingga -12C, dan di siang hari relatif stabil berkisar antara 2-4C. Dalam kondisi seperti itu tentunya minum coklat hangat merupakan pilihan yang tepat. Di kota Amsterdam, minuman coklat hangat dengan merek Chocomel tampak cukup mendominasi. Prooduk ini dijual dalam berbagai macam bentuk. Selain menjual dalam kemasan powder, ia juga dijual dalam kemasan Ready To Drink berupa kemasan gelas beling dan plastik PEHD yang lentur.

Produk yang diproduksi oleh Friesland Campina ini memiliki beberapa variant yaitu : mokka, dark, light and half-fat. Friesland Campina merupakan prinsipal yang memproduksi Susu Bendera di Indonesia. Dalam cuaca yang dingin, minuman coklat hangat ini sungguh membuat kita nyaman. Di beberapa tempat wisata yang ramai dikunjungi oleh wisatawan, seolah minuman coklat hangat menjadi pilihan utama. Namun walaupun demikian produk Chocomel ini juga tersedia dalam kondisi dingin. Namun menurut tim kami, produk ini lebih pas diminum dalam kondisi hangat. Rasa Coklatnya lebih terasa ketika ia dinikmati dalam keadaan hangat. 


Biaya hidup di negeri Belanda cukup tinggi, bila dibandingkan dengan Indonesia. Dengan  Kurs Euro saat ini sekitar Rp. 12.700. Untuk dapat menikmati segelas Chocomel hangat di kedai kopi, kita harus mengeluarkan sekitar 2,75 Euro atau sekitar Rp. 35 ribuan. Sedangkan untuk kemasan botol kaca 250 ml, dihargai 2,25 Euro dan untuk kemasan botol plastok 330 ml seharga 1 euro.


Produk yang memiliki tagline De Enige Echte atau The One and Only ini konon juga cukup terkenal di Jerman dan Belgia, meskipun dengan merek yang berbeda. Nah bagi pembaca yang berkesempatan mengunjungi Belanda, tidak ada salahnya untuk mencoba produk minuman coklat hangat. Apakah pihak Susu Bendera akan memboyong produk ini ke Indonesia ? kita lihat saja nanti.

Sabtu, 02 Maret 2013

Kopiko 78 Kopi Siap Minum dari Mayora.

Mayora nampaknya berupaya terus untuk berinovasi, setelah meluncurkan varian Kopiko brown Cofee, kini meluncurkan Kopiko 78 yang merupakan produk Coffee Latte dalam kemasam PET 250 ml. Brand Kopiko yang pada awalnya hanya merupakan merek permen kopi, dengan tagline yang sangat fenomenal Gantinya Ngopi, secara cerdas dileverage menjadi produk minuman. Bermula dengan mengembangkannya dalam format powder atau bubuk. Dan di tahun 2013 ini, Mayora mengembangkan kembali merek tersebut dengan Ready To Drink Coffee premium.

Bila kita lihat pasar minuman bernuansa kopi di tanah air sangat berkembang. Beberapa tahun lalu kita hanya melihat kopi dalam format powder atau bubuk. Setelah itu masuklah pemain pemain pemain multinasional seperti Nescafe dalam format liquid dalam kemasan kaleng dan tetra.Pada era ini juga mulai bermunculan produk lokal seperti Esco. Di Era pertengahan tahun 2000 muncul format kopi dalam kemasan cup dengan volume sekitar 200 ml. Di kategori ini merek Granita sangat mencuat, terutama di wilayah Jabodetabek. Bahkan kopi kapal api juga sempat meluncurkan kopi dalam kemasan cup plastik.

Selain ber-evolusi dalam kemasan, variant kopi juga makin beragam. mulai dari cappuccino, coffee latte, rasa Brownies, STMJ hingga dicampur denganvarian buah buahan. Kini White Coffee seolah menjadi primadona. Kopi Luwak dengan sub brand "white koffie" seolah menjadi pendobrak di kategori ini. Dengan iklan yang cukup gencar, mereka juga menampilkan sosok wanita sebagai seorang pecinta kopi. White Koffie memposisikan diri sebagai kopi yang aman bagi lambung. Sekali lagi Mayora juga tidak ketinggalan meluncurkan kopiko white coffee.

Kopiko 78 yang merupakan kopi dalam kemasan PET,  nampaknya memiliki peluang untuk tumbuh di pasar, karena ia merupakan pemain kopi siap minum pertama yang dikemas dalam kemasan PET yang praktis. Kopiko 78 mengklaim sebagai kopi yang diekstrak dalam suhu 78 derajat Celcius, yang menurut mereka merupakan suhu optimum bagi suatu pemanasan kopi. Sehingga rasa dan aroma kopinya tetap terjaga.Menurut pengamatan tim editor beverages solutions, rasa kopinya cukup pas, hanya saja memang harus diminum dalam kondisi dingin langsung dari botolnya. Namun apabila dicampur es batu maka rasa kopinya akan berkurang. Demikian juga bila diminum dalam kondisi suhu kamar maka akan terasa rasa pahitnya. Produk yang dijual di gerai modern ini, dijual dengan harga sekitar Rp. 4500.
Kopiko 78 memang ditujukan untuk membidik kelas premium, memang saat ini ada pula produk kopi siap minum dalam kemasan botol (RTD) , namun masih merupakan barang import, yaitu Frappuccino dari Starbuck, yang dijual dengan harga dua puluhan ribu rupiah dan dijual di gerai modern kelas atas saja.

Sebagai produk kopi premium, Kopiko 78 tentunya harus bersiap sebagai produk yang fokus bagi kalangan AB saja. pertama harganya yang mahal dan volume yang hanya 250 ml, mungkin membuat PK 5 sebagai jaringan distribusi terbesar agak rentan menjual produk ini. Kedua Kopi konon akan mudah rusak bila terkena sinar matahari.

Saat ini Kopiko 78 memang belum beriklan, namun keepannya apakah Kopiko 78 akan bertahan ? Akankah ia berkibar seperti Kopiko powder ataupun Teh Pucuk Harum? Ataukah ia juga akan mati suri seperti Vitazone ?