Rabu, 27 Februari 2013

Teh Tarik Semakin Menarik Konsumen

Teh Tarik merupakan minuman yang terdiri atas kombinasi antara teh, susu/krimer, konon merupakan minuman khas dari tanah melayu, dan biasa dibuat oleh orang orang india muslim.  Teh Tarik kini bukan saja dikenal di Malaysia, Singapora dan Sumatera bagian Utara, namun kini sudah menjadi bagian dari minuman Nusantara.  Di beberapa kedai kopi,  pembuatan Teh Tarik dilakukan  melalui atraksi yang menarik yaitu dengan menuang nuangkan cairan minuman ini dari satu gelas ke gelas lainnya dalam jarak yang lumayan jauh. Seolah oleh dengan mendorong dan menarik cairannya. Biasanya gelas terbuat dari logam. Namun kini, hampir di gerai gerai pasar modern kita dapat menemukan teh tarik dalam kemasan powder.

Meskipun pasar minuman ini tidak sebesar minuman kopi, namun pasar minuman teh tarik dalam bentuk powder ini masih terus eksis. Di negeri jiran seperti Malaysia dan Sinagpura yang menjadi basis dari para keturunan India di Asia tenggara, ada beberapa  merek merek teh tarik instant, seperti Super, AK Cheong, Power Root, BOH serta Owl. Belum lagi pemain multinasional seperti Nestea dari Nestle dan Lipton (Unilever) juga turut meramaikan pasar di kategori ini. Bahkan Pepsi Cola disana juga sempat meluncurkan variant Pepsi Tarik yang memiliki deskriptor sebagai minuman berperisa kopi berkarbonat. Bahkan minuman ini juga dijual di gerai gerai KFC disana. Maklum memang KFC memiliki kerjasama dengan PepsiCo, sehingga menjadi channel on premise yang menjual produk produk unggulan Pepsi. Dibandingkan dengan Coca Cola, memang Pepsi lebih inovatif dalam mengembangkan berbagai minuman, dan sayang sekali beberapa produk inovasinya tak sempat masuk ke Indonesia, seperti : Pepsi Fire and Pepsi Ice, Pepsi Max, Pepsi Ice Cucumber dsb.
Sementara itu di Indonesia ini ada beberapa besar dan sudah lama eksis di kategori ini, salah satunya adalah Max Tea Teh Tarikk. Max tea ini merupakan brand yang dimiliki oleh PT. Sari Incofood, yang bermarkas di Sumatera Utara. Perusahaan ini juga memiliki brand klasik Indocafe dan Max Creamer. Merek Max Tea merupakan pemain lokal berskala besar yang sudah malang melintang di kategori ini sejak tahun pertengahan tahun 80an. Meskipun tanpa iklan ATL, nampaknya merek ini sudah diterima konsumen. Menyasar konsumen kelas AB, produk ini secara merata dapat ditemui di gerai gerai modern dan tradisional.

Brand lainnya yang mendominasi di kategori ini adalah merek SUPER yang diimpor dari Singapura. Namun belakanga ini kita juga bisa menemukan merek Mi Won mulai berkiprah di pasar Teh Tarik. Sebelumnya, produsen bumbu masak asal Korea Selatan ini cukup dikenal dengan kopi ginsengnya dan kini merambah ke kategori ini.

Sebenarnya produk NU milk tea, agak mirip dengan teh tarik, hanya saja Nu tidak mengklaim dirinya sebagai kategori Teh Tarik. Berdasarkan pengamatan tim beverages solutions, produk milk tea dari Nu juga tidak begitu sukses, seolah mengulang kegagalan produk milk tea dari Indomilk.

Memang secara overall kategori Teh Tarik ini tidak berkembang, seperti berkembangnya bisnis kopi ataupun susu di Indonesia. Bisa jadi karena rasa  "teh susu" memang kurang begitu diminati oleh konsumen Indonesia, dan para produsen pun juga belum mau untuk menginvestasikan dananya untuk memperbesar pasar ini melalui pengenalan produk dan kategori secara besar besaran.

Selasa, 12 Februari 2013

Branding Dalam Bisnis Minuman




Minuman sebagai salah satu produk Fast Moving Consumer Goods, memang pantas untuk melakukan branding dimanapun, karena minuman bersentuhan langsung dengan need konsumen, yaitu sebagai penghilang rasa dahaga. Berkaitan dengan urusan dahaga, memang tidaklah mengenal tempat. Semua orang pasti butuh minuman, tak mengenai apakah ia seorang pengusaha dengan status ekonomi sosial kelas A++ ataupun seorang penyapu jalan di kelas E. Karena itulah maka produsen minuman berlomba lomba untuk melakukan branding dimanapun tempat yang mereka anggap strategis.

Di Indonesia, perang branding di industri minuman tak kalah serunya dengan perang branding di industri rokok. Bila pemain industri rokok saling berlomba dalam memasang billboard atau melakukan pemasangan papan nama toko atau mengecat toko P&D, maka produsen minuman juga berlomba untuk melakukan branding di berbagai lini. Di outlet tradisional pinggir jalan mereka memberikan alat alat penjualan kepada para pedagang, mulai dari tempat es baik berupa box ataupun lemari pendingin. Juga perlengkapan berupa pushcart beserta payung parasol dan uniformnya. Sementara itu di tempat makan mereka bersaing memberikan branding berupa taplak meja, tempat tissue, daftar menu, seragam buat pelayan dsb.

Perang juga tak terbatas pada outlet, biasanya truk distribusi juga dihias dengan semacam truck back panel dengan aneka informasi seputar produk (biasanya produk baru atau program promosi). Selain itu, mereka juga tak segan segan membagikan cover ban serep kepada konsumennya, baik secara cuma cuma ataupun sebagai merchandise saat promosi.

Para pemasar dari berbagai brand akan adu cerdik dalam memanfaatkan space atau ruang untuk melakukan branding. Saat ini, meskipun banyak pemain di pasar minuman Indonesia, namun hanya sedikit sekali yang mau investasi besar besaran untuk branding. Karena biaya branding sangatlah mahal, bila coverage product tersebut sangat luas. Kalau kita lihat, hanya pemain besar yang mampu untuk konsisten dalam branding. Seperti telah disebutkan di atas, bahwa peralatan branding juga sangat beraneka ragam yang disesuaikan dengan medan yang akan dibranding.

Beberapa tahun lalu saat  Pepsi Cola Indonesia masih eksis di pasar, perusahaan ini cukup aktif dalam melakukan branding bagi produknya seperti : Pepsi Cola, Tekita dan Fruitamin. Setiap ada peluncuran produk baru pasti mereka akan memasang materi promosi di outlet strategisnya. POS material yang mereka produksi juga memiliki design yang menarik, maklum karena brand ini memang terkenal sering menggunakan endorser para celebritis. Apabila Pepsi melakukannya secara sederhana, nampaknya agak berbeda dengan apa yang dilakukan oleh Coke. Mereka tak segan segan untuk memberikan fasilitas lengkap bagi para outletnya. Mereka memberikan pendingin elektrik, payung beserta atribut lengkap POS material. Coke pada waktu itu seolah kalap dalam menghadapi serbuan Sosro. Mereka ingin ekspansi titik penjualan minumannya, alhasil dengan memberikan kulkas ini mereka mampu membuat toko toko non minuman menjadi titik penjualan Coca Cola yang baru.

Saat ini di Jabodetabek, kita mulai merasakan geliat BIG Cola dalam melakukan branding secara gerilya, perlahan lahan mereka mulai membagikan kotak pendingin dan flag-chainnya. Seperti halnya dalam peperangan, POS material ini seolah memberi isyarat bahwa titik yang bersangkutan dikuasai oleh mereka. Akankah Coca Cola yang salama ini tak memiliki lawan di kategori minuman berkarbonasi, sejak punahnya Pepsi di pasar tradisional akan segera menggilas lawan kecilnya ini ?

Fenomena minuman rasa Blueberry

Blueberry dikenal sebagai buah buahan yang kaya manfaat. Hal ini pun ditangkap oleh para produsen minuman. Warna minuman yang mengandung blueberry diidentikkan dengan warna biru, agar berbeda dengan anggur (grape) yang identik dengan warna ungu. Namun pasar minuman ini tidak sebesar pasar minuman dengan rasa buah lainnya seperi orange,apel ataupun Guava. Berdasarkan pengamatan tim beverages solutions beberapa brand di Indonesia pernah meluncurkan variant rasa blueberry ini ke pasar. Salah satu produk blueberry yang secara fenomenal bertahan dapat bertahan adalah pepsi blue. Pepsi Blue pertama kali diluncurkan ke pasar pada sekitar tahun 2004. Produk ini hanya merupakan produk yang bersifat limited time offers , artinya sebagai produk yang bersifat sementara saja. Namun pada kenyataanya produk ini mendapatkan tempat yang sangat luar biasa di Indonesia, sehingga produk ini masih dapat eksis di sini. Meskipun di luar negeri kita sudah tak dapat menemukan produk ini. Konon saat itu produk ini penjualannya melampaui Pepsi Cola Regular. Kehadiran Pepsi Blue di Indonesia, waktu itu juga sempat diikuti oleh kehadiran Fanta Blueberry, namun nampaknya brand milik Coca Cola Company ini belum berhasil melampaui kesuksesan Pepesi Blue. Dikategori Yogurt, juga sempat muncul yogurt Blueberry dengan merek Yummy. Sementara itu di kategori minuman dalam kemasan cup, brand Fruitamin juga sempat meluncurkan minuman rasa buah buahan dengan rasa blueberry yang berwarna biru pula. Namun saat ini ditahun 2013 hanya Pepsi Blue saja yang masih eksis di pasar. Produk ini bisa ditemukan di pasar modern ataupun gerai gerai KFC. Adakah pembaca ada yang belum mencoba minuman rasa blueberry? Silakan mencoba sebelum produk ini punah dari pasar.

Sabtu, 09 Februari 2013

Monster Energy si Cakar Hijau yang Mendunia

Mungkin anda sudah tidak asing dengan logo tiga cakaran hijau seperi di atas. Logo tersebut sering kita temui ada pada stiker di motor, helm ataupun jaket. Logo tersebut  adalah logo milik sebuah minuman berenergy yang saat ini sedang naik daun di negeri Paman Sam, ia adalah Monster Energy. Meski minuman ini tidak dijual di Indonesia, namun popularitas logonya di negeri kita cukup terasa.
Sejak peluncurannya di tahun 2002, minuman ini seolah mendapatkan tempat di hati kalangan muda AS, pecinta olahraga dan juga pecinta musik. Seperti kita lihat pada gambar yang dirangkum dari internet, monster energy memang sangat aktif dalam mendukung kegiatan kegiatan olahraga, khususnya olahraga yang memacu adrenalin. Brand  yang diproduksi oleh Monster Beverages Energy ini memang sejak awal sudah mencanangkan akan menghindari penggunaan iklan iklan thematis yang mempromosikan mengenai kehebatan produk, dan sebagai gantinya Monster akan aktif dalam melakukan sponsorsip terhadap kegiatan yang "alive" seperti sport, musik dan juga "party". Ada beberapa aktibitas olahraga yang sangat didukunhnya seperti car racing, motocross, skateboarding, snowboarding, dan BMX. Mereka juga tak segan segan mensponsori kegiatan para atlet agar dapat berprestasi. Monster juga tercatat sering mensponsori kegiatan musik punk rock dan juga pesta pesta.
Monster Beverages Energy, selain mengelola merek monster energy juga mengelola beberapa merek lain seperti : Java Monster, Import, Rehab dan Extra Strength. Konon perusahaan ini mengelola hampir 30 varian. Saat ini brand brand tersebut masih memfokuskan diri untuk didistribusikan hanya di wilayah Ametika Serikat dan Mexico.
Akankah Monster  Energy masuk Indonesia?Bukankah pasar energy drink di Indonesia cukup menjanjikan,  mengingat saat ini jumlah penduduk usia muda di Indonesia lumayan besar? Siapkah Monster berhadapan dengan Krating Daeng sebagai market leader di kategori premium yang sudah puluhan tahun mengakar di Indonesia.

Rabu, 06 Februari 2013

Heavenly Blush Luncurkan KemasanTetra



Heavenly Blush yang sebelumnya dikenal sebagai sebuah tempat nongkrong yang menyajikan makanan dan minuman sehat berupa aneka salad dan yogurt, yang juga memiliki cabang di berbagai mall di Jakarta ini, kini  berkolaborasi dengan Nutrifood meluncurkan minuman yogurt dalam kemasan tetra. 
Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin banyak memunculkan kelas menengah, nampaknya juga membuka peluang baru bagi bertumbuhnya pasar minuman Yogurt. Masuknya Heavenly Blush di kategori minuman tentunya akan semakin meramaikan pasar minuman sehat ini, bila sebelumnya sudah ada merek dari Danone dan Yummy, maka hadirnya merek baru dalam kemasan karton ini sedikit banyak akan berpengaruh pada pasar.

Merek  Heavenly Blush, masuk dalam 2 kategori kemasan yaitu produk premium dengan kemasan PET dengan vol 300 ml dan tetra pack dengan volume 200 ml. Produk Premium menawarkan yogurt dengan berbagai varian rasa yang merupakan kombinasi antara buah buahan dan sayuran. Ke empat varian itu adalah :  peach mango (kombinasi buah peach, mangga, aple, wortel, brokoli dan honey dew), mix berries (yang merupakan mix buah straberry, raspberry, blackberry dan blueberry dengan aneka sayuran), straw pome (strawberry, pomegranat, belimbing, bunga rosela, anggur merah dan wortel).dan guanabana (campuran ekstrak pisang, buah naga, manggis, bayam dan tomat). Didalamnya terdapat potongan kecil buah buahan. Semua varian diklaim mengandung prebiotik yang  baik buat pencernaan, diperkaya oleh vitamin dan mineral. Produk premium ini memang sangat kaya gizi dan dipercaya mampu memberikan manfaat bagi revitaslisasi sel sel tubuh,  mencegah berbagai penyakit seperti kanker, kolesterol dsb.

Sementara itu produk dalam kemasan tetra yang dinamakan sebagai Yogurt Drink To Go ini merupakan kombinasi antara susu dan buah strawberry yang rendah lemak dan kalori yang 
juga diperkaya dengan kalsium dan prebiotik.

Apa yang ditawarkan brand Heavenly Blush ini nampaknya sedikit lebih advance ketimbang apa yang ditawarkan oleh para pesaingnya.Maklum kedua produk ini dijual dengan harga yang cukup tinggi.  Seperti kita ketahui bahwa  Activia dari Danone, lebih diposisikan sebagai yogurt  yang akan membantu proses pencernaan.

Bagi kelas atas, produk praktis dari Heavenly Blush setidaknya dapat memenuhi kebutuhan gizi dan kebutuhan untuk menyantap buah dan sayuran dalam cara yang lebih praktis. 
Selamat datang Heavenly Blush....selamat mewarnai pasar minuman yogurt di Indonesia.