Tampilkan postingan dengan label Mayora. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Mayora. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 02 Maret 2013

Kopiko 78 Kopi Siap Minum dari Mayora.

Mayora nampaknya berupaya terus untuk berinovasi, setelah meluncurkan varian Kopiko brown Cofee, kini meluncurkan Kopiko 78 yang merupakan produk Coffee Latte dalam kemasam PET 250 ml. Brand Kopiko yang pada awalnya hanya merupakan merek permen kopi, dengan tagline yang sangat fenomenal Gantinya Ngopi, secara cerdas dileverage menjadi produk minuman. Bermula dengan mengembangkannya dalam format powder atau bubuk. Dan di tahun 2013 ini, Mayora mengembangkan kembali merek tersebut dengan Ready To Drink Coffee premium.

Bila kita lihat pasar minuman bernuansa kopi di tanah air sangat berkembang. Beberapa tahun lalu kita hanya melihat kopi dalam format powder atau bubuk. Setelah itu masuklah pemain pemain pemain multinasional seperti Nescafe dalam format liquid dalam kemasan kaleng dan tetra.Pada era ini juga mulai bermunculan produk lokal seperti Esco. Di Era pertengahan tahun 2000 muncul format kopi dalam kemasan cup dengan volume sekitar 200 ml. Di kategori ini merek Granita sangat mencuat, terutama di wilayah Jabodetabek. Bahkan kopi kapal api juga sempat meluncurkan kopi dalam kemasan cup plastik.

Selain ber-evolusi dalam kemasan, variant kopi juga makin beragam. mulai dari cappuccino, coffee latte, rasa Brownies, STMJ hingga dicampur denganvarian buah buahan. Kini White Coffee seolah menjadi primadona. Kopi Luwak dengan sub brand "white koffie" seolah menjadi pendobrak di kategori ini. Dengan iklan yang cukup gencar, mereka juga menampilkan sosok wanita sebagai seorang pecinta kopi. White Koffie memposisikan diri sebagai kopi yang aman bagi lambung. Sekali lagi Mayora juga tidak ketinggalan meluncurkan kopiko white coffee.

Kopiko 78 yang merupakan kopi dalam kemasan PET,  nampaknya memiliki peluang untuk tumbuh di pasar, karena ia merupakan pemain kopi siap minum pertama yang dikemas dalam kemasan PET yang praktis. Kopiko 78 mengklaim sebagai kopi yang diekstrak dalam suhu 78 derajat Celcius, yang menurut mereka merupakan suhu optimum bagi suatu pemanasan kopi. Sehingga rasa dan aroma kopinya tetap terjaga.Menurut pengamatan tim editor beverages solutions, rasa kopinya cukup pas, hanya saja memang harus diminum dalam kondisi dingin langsung dari botolnya. Namun apabila dicampur es batu maka rasa kopinya akan berkurang. Demikian juga bila diminum dalam kondisi suhu kamar maka akan terasa rasa pahitnya. Produk yang dijual di gerai modern ini, dijual dengan harga sekitar Rp. 4500.
Kopiko 78 memang ditujukan untuk membidik kelas premium, memang saat ini ada pula produk kopi siap minum dalam kemasan botol (RTD) , namun masih merupakan barang import, yaitu Frappuccino dari Starbuck, yang dijual dengan harga dua puluhan ribu rupiah dan dijual di gerai modern kelas atas saja.

Sebagai produk kopi premium, Kopiko 78 tentunya harus bersiap sebagai produk yang fokus bagi kalangan AB saja. pertama harganya yang mahal dan volume yang hanya 250 ml, mungkin membuat PK 5 sebagai jaringan distribusi terbesar agak rentan menjual produk ini. Kedua Kopi konon akan mudah rusak bila terkena sinar matahari.

Saat ini Kopiko 78 memang belum beriklan, namun keepannya apakah Kopiko 78 akan bertahan ? Akankah ia berkibar seperti Kopiko powder ataupun Teh Pucuk Harum? Ataukah ia juga akan mati suri seperti Vitazone ?

Minggu, 01 Mei 2011

Masuk Pemain Baru, Perang Makin Seru !



Masuknya Grup Mayora ke dunia beverages, khususnya kategori teh, tentunya akan semakin membuat medan perang makin seru. Betapa tidak, kini kategori ini mulai dipenuhi oleh semakin banyak pemain.
Seperti kita ketahui dalam beberapa tahun belakangan ini Mayora nampaknya semakin serius dalam mendalami bisnis minuman. Sebelumnya mereka memasuki bisnis minuman isotonik dengan brand Vitazone, yang nampaknya kurang begitu sukses di pasar, meskipun telah menggelontorkan dana yang cukup besar. Karenanya, kali ini tentunya mereka akan lebih serius lagi dalam menggarap pasar minuman. Berdasarkan informasi yang kami miliki, saat ini brand dengan merek Teh Pucuk Harum, yang dikemas dalam kemasan PET 350 ml tersebut, sedang berupaya untuk menggalang distribusinya di daerah Jawa Tengah dan sekitarnya. Dengan warna kemasan berwarna merah diharapkan dapat menarik menarik konsumen. Foto produk untuk keperluan POSM dikerjakan secara serius oleh fotografer Roy Genggam. Pihak Mayora nampaknya cukup berani untuk menstabilkan harga produk baru ini dipasar dengan mencantumkan harga jual pada label kemasan PET-nya. Padahal dalam kenyataannya harga cenderung ditentukan oleh pedagang. Dalam kasus minuman ringan berkarbonasi, meskipun pihak Coca Cola telah mencantumkan harga minuman dalam tutup botolnya, tetapi pada kenyataannya pedagang akan menjual dengan harga yang mereka tentukan sendiri. Kita lihat saja apakah strategi harga yang dilakukan Mayora akan berhasil ?

Disisi lain, PT. ABC President Indonesia baru saja meluncurkan produk iced tea dengan Brand TEAZ. Produk ini mungkin dapat dikategorikan sebagai minuman dengan rasa teh buah. Produk terbaru dari Nu ini tampil dalam kemasan PET berwarna abu abu. Mereka mengklaim mengandung Yerba Mate, yaitu suatu ekstrak dari tanaman di Amerika Selatan yang memiliki fungsional tertentu. Produk ini juga dikemas dengan menggunakan teknologi Cold Filling. HAmpir sebagian besar pemain minuman dalam kemasan PET menggunakan teknologi Hot Filling System. Produk Nu TEAZ ini tampil dengan variant Mixed Fruit. Produk ini tentunya nanti akan secara head on bersaing dengan Fruitea dari PT. SInar Sosro ataupun Fruitcy dari PT. Coca Cola Amatil.

Sementara itu Futami Food & Beverages yang beberapa tahun lalu meluncurkan Futami Tea, akan segera melakukan relaunch produknya sehingga lebih dapat diterima pasar. Berdasarkan data yang kami miliki, produk relaunch tersebut akan tampil dengan kemasan berwarna hijau, yang tetntunya sdangat berbeda dengan design kemasan lamanya.
Mereka juga akan memfokuskan pada kategori Green Tea.

Disisi lain, Teh Rio dari Wingsfood, nampaknya mulai unjuk Gigi. Promosi berhadian mobil yang mereka gelar juga mulai mendapat sambutan pasar. Mungkin akibat promosi ini menyebabkan TEKITA dari PepsiCola juga mengadakan promosi berhadiah milyaran, suatu promosi yang selama ini belum pernah dilakukan oleh Brand Tekita.