Minggu, 18 November 2012

Nama Baru Buat Fatigon Hydro


Setelah sempat ganti logo dan penampilan kemasan beberapa kali, akhirnya PT. Kalbe Farma memutuskan untuk mengganti nama Fatigon Hydro menjadi Hydro Coco. Keputusan ini nampaknya tepat, karena nama Fatigon  sangat kuat sebagai suplemen energi. Padahal Fatigon Hydro diposisikan sebagai minuman alami pengganti ion ion tubuh.Bila dalam kemasan awal peluncurannya, brand Fatigon ditulisakan dalam ukuran yang sangat besar dan pada perubahan berikutnya, logo Fatigon hanya ditampilkan dalam ukuran yang kecil, seolah olah sebagai umbrella brand bagi Hydro.
Namun di bulan Oktober 2012 ini, Penggantian nama ini juga diikuti oleh penggantian jenis kemasan. Meskipun masih sama sama menggunakan kemasan Tetra Prisma dari Tetra Pak,  namun bila pada kemasan sebelumnya pihak Kalbe menggunakan kemasan jenis metalized yang berkilau maka, kini Hydro Coco tampil hanya dalam balutan paper biasa tanpa unsur metalized yang berkesan premium. Perubahan ini nampaknya dilakukan demi efisiensi biaya produksi.
Produk yang diproduksi oleh PT. Pulau Sambu Guntung yang berada di kawasan Riau dibawah pengawasan PT. Kalbe Farma ini terlihat cukup rajin dalam melakukan aktivitas periklanan di layar kaca. Memang belakangan ini, Grup Kalbe terlihat seolah sedang melakukan konsolidasi secara internal dengan menyatukan semua produknya untuk memakai ending Frama Kalbe pada semua iklan TVnya. Geliat Kalbe Group dalam industri minuman juga tercium dengan diakuisisinya PT. Halle International yang memproduksi Pome Rama dan Original Love Juice. Dengan demikian saat ini Grup Kalbe telah mengoperasikan 3  brand minuman siap saji (ready to drink) yaitu : Hydro Coco, Tipco dan Original Love Juice.


Sabtu, 17 November 2012

Floridina Real Orange Pulp Sang Penantang Tropicana


Setelah sukses memasarkan Ale Ale, Teh Rio dan Kopi Top, nampaknya gerakan Wingsfood dalam industri minuman terus menggelinding bagaikan bola salju. Di bulan November 2012, Sayap Mas Utama kembali meluncurkan produk minuman baru. Kali ini kategori minuman rasa buah yang dibidiknya. Tampil dengan varian Florida Orange, Floridina mengklaim sebagai minuman buah dengan bulir utuh buah  asli, "Real Orange Pulp", seperti yang ditawakan oleh Minutes Maid dan Tropicana Twister.
Floridina tampil dengan logo berwarna hijau dengan kesan yang agak mirip dengan logo Tropicana, mungkin pihak wingsfood cukup terinspirasi oleh merek Tropicana yang sangat populer di manca negara.
Nampaknya pihak wingsfood cukup jeli dalam melihat peluang pasar yang cukup besar di kategori minuman buah buahan ini. Berdasarkan pantauan tim beverages solutions, di awal awal peluncurannya, bulir jeruk  dari minutes maid ini dapat dikatakan telah menggegerkan pasar minuman di Indonesia, bahkan sempat menjadi minuman yang paling dicari oleh konsumen. Berdasarkan hal ini mungkin pihak Wingsfood juga ingin mengadu untung dikategori ini, apalagi dengan menawarkan harga yang lebih terjangkau bagi kebanyakan konsumen Indonesia.
Produk yang diendorse oleh Penyanyi Bunga Citra Lestari ini, saat ini pendistribusiannya cukup merata di berbagai gerai pasar modern.

Bila di awal peluncurannya, Floridina hanya didukung oleh pemasangan POS material dan penempatan mini billboard sejumlah shelter bis, kini iklan TV-nya sudah dapat dinikmati di beberapa stasiun TV kita. Pihak Wings nampaknya tak tanggung tanggung mendukung peluncuran produk ini  yaitu dengan melakukan program promo “Glek Glek 3 Miliar”, yaitu promosi penjualan yang memberikan aneka hadiah bernilai Rp. 3 Miliar.

Hal ini mengingatkan kita pada awal peluncuran Ale Ale beberapa tahun lalu, yang melakukan promo Gosok Gosok Berhadiah,memberikan hadiah milyaran dan sangat menggemparkan konsumen serta pedagang minuman, karena hadiah yang diberikan oleh Wingsfood sungguh luarbiasa. Nah mungkin karena ingin mengulangi sukses yang sama, maka promo ini juga diterapkan pada Floridina.
Akankah promo ini berhasil ? kita lihat saja mengingat kali ini yang dibidik Floridina adalah kelas menengah atas ? apakah kelas ini cukup tertarik untuk mengkonsumsi Floridina demi hadiah milyaran ?

Nu Milk Tea...Varian Baru Nu Tea


Di Bulan May 2012 ini muncul sebuah varian baru dari Brand Nu yang selama ini cukup berhasil di kategori RTDT green tea. Bila sebelumnya merek Nu dapat ditemui di kategori teh, jus dan juga fruit tea, kali ini Nu meluncurkan varian baru di kategori Milk Tea. Produk yang dikemas dalam kemasan PET 330 ml mengklaim sebagai teh  yang dibuat dari perpaduan antara teh premium (pekor tea) dan susu murni yang berkualitas sehingga akan memberikan sensasi yang luarbiasa bagi peminumnya. Slogannya pun sangat menarik : Tastefully Comforting! Enjoy Nu Milk Tea!
Materi promosi Nu Milk Tea dapat kita ketemui di berbagai media, TV hingga billboard.
Namun sayangnya produk yang secara merata telah tersebar di berbagai gerai pasar modern ini, nampaknya tidak cukup sukses untuk menyaingi saudara sulungnya Si Nu Green Tea Teh Madu.

Dalam suatu wawancara terbatas dengan beberapa responden pecinta teh yang pernah menjajal Nu Milk Tea, redaksi dapat menyimpulkan bahwa produk bungsu dari Nu Tea ini akan mengalami kesulitan untuk dapat sukses di pasar. Mengapa demikian ? Sebagian besar responden mengaku hanya mencoba 1 kali saja, yaitu ketika produk ini beberapa saat diluncurkan di pasar. Dan mereka berhenti sampai disitu. Ibaratnya seperti Novelty Effects, suatu produk baru diluncurkan akan mendorong konsumen untuk melakukan trial. Kebaruan akan membuat konsumen penasaran, sampai ia mencobanya ! Sehabis trial bila konsumen cocok, maka akan kembali repeat purchase dan menjadi pelanggan loyal, namun bila mengecewakan, maka akan berhenti sampai disitu saja.

Apa yang menyebabkan hal ini terjadi ? Beberapa responden menyatakan bahwa rasa produk tidak se enak yang mereka kira. Bahkan sebagian besar menyatakan bahwa rasa teh tarik lebih menarik dibanding Nu Milk Tea. Minuman teh plus susu atau sebaliknya susu plus teh, nampaknya kurang begitu diminati masyarakat Indonesia. Kalau pembaca masih ingat Indomilkpun pernah gagal dalam meluncurkan seri Indomilk IceMilk di tahun 2000an. Pada waktu itu salah satu variantnya adalah Es Teh Susu. Dikemas dalam kemasan Tetra Wedges 200 ml berwarna hijau kecoklatan. Setelah lebih kurang dua hingga tahun berada di pasar, akhirnya produk itu kandas dan menghilang dari pasar.
Kategori teh tarik, sebenarnya juga kurang berkembang disini, kalau diperhatikan hanya ada satu pemain nasional yang berjaya di kategori ini yaitu Max Tea Tarikk. Merek yang diproduksi oleh produsen Indocafe asal Tanjung Morawa, Sumatera.
Kita tunggu saja, bagaimana nasib Nu Milk Tea, apakah akan mengalami nasib yang sama dengan Indomik Es Teh Susu, atau mampu bertahan seperti layaknya Max Tea Tarikk yang masih eksis meskipun sudah hampir dua dekade berada di pasar.