Jumat, 13 Agustus 2010

Bisnis Printing Pada Minuman Kemasan Cup


Beberapa tahun belakangan ini, bila kita perhatikan tampilan minuman dalam kemasan cup semakin menarik. Kalau pada awal awal peluncurannya, minuman jenis ini hanya dikemas dalam kemasan cup polos yang transparan, kini penampilan mereka berubah dan dikemas dalam kemasan yang dicetak dengan aneka gambar yang menarik. Kemampuan mesin printing ini juga semakin baik, mereka tak lagi hanya menampilkan gambar gambar sederhana saja, tetapi juga sudah mampu menampilkan visual yang cukup kompleks, seperti gambar buah buahan ataupun wajah orang misalnya.

Berdasarkan pengamatan tim redaksi, saat ini di Indonesia terdapat beberapa jenis mesin, yaitu mesin yang berasal dari China (seperti yang diproduksi oleg Guangdong Longxing Pack Industry atau Rusan Litai Shantou Jinxin Machinery) ataupun mesin mesin yang diproduksi oleh negara negara di Eropa Barat seperti Polytype (Swiss), Vandam (Belanda) ataupun Omso (Itali). Beda produsen, tentunya akan beda hasil kualitas cetakan dan sudah pasti akan berbeda pula cost per piecesnya.

Saat ini di Indonesia banyak perusahaan produsen minuman cup papan atas, yang lebih mempercayakan printing /dekorasi cup polosnya pada mesin mesin dari negara negara Eropa Barat. Memang secara tekhnis mesin asal Eropa Barat memiliki kemampuan yang lebih bagus pada hasil cetakan. Hal ini antara lain disebabkan karena sistem cetakan mereka yang mampu menerima 6 hingga 9 warna (colourheads). Bahkan pada mesin mesin baru ada yang memiliki kemampuan untuk mengakomodir hingga 11 warna yang berbeda. Semakin banyak warna tentunya akan mampu menghasilkan tatanan warna yang semakin sempurna. Selain itu, konon para supplier cup printing yang menggunakan mesin asal Eropa ini, konon juga memasok film untuk plate /cetakan juga dari negeri eropa pula. Menurut mereka hasil film yang diproduksi di luar negeri jauh lebih tajam dan akurat ketimbang dengan hasil film yang dibuat supplier film di dalam negeri. Dengan film yang baik tentunya akan mempengaruhi kualitas gambar pada karet cetakan.

Dalam persaingan yang semakin ketat, kemasan memiliki peranan yang semakin penting dalam menarik minat konsumen....tidaklah mengherankan bila ada yang menyatakan bahwa kemasan yang bagus akan mampu untuk menjual dirinya sendiri. Semakin bagus tampilan kemasan akan semakin memudahkan untuk dijual (Good packaging is salesmanship in print). Tidaklah mengherankan bila pemain bisnis minuman seperti Fruitamin, Ale Ale maupun Teh Gelas, berupaya untuk semakin menyempurnakan tampilan kemasannya. Melihat hal ini, tentunya juga tak heran bilamana para supplier cup printing berupaya untuk memperbarui mesin mesin printingnya guna memenuhi kebutuhan klien kliennya tersebut.

Nah kini bagi para produsen minuman dalam kemasan cup tinggal memilih bagaimana design yang tepat untuk produknya, dengan kemampuan mesin cup printing saat ini, nampaknya mereka mampu untuk mengakomodir segala bentuk design.

Peranan Selebritis Dalam Iklan Minuman



Dalam ilmu komunikasi terdapat beberapa point penting yang erat kaitannya dengan si pembawa pesan yang harus diperhatikan oleh pengiklan sebelum melakukan kampanye periklanan. Point penting tersebut antara lain adalah menyangkut daya tarik sumber pesan (source of attractiveness) dan kredibilitas dari si pembawa pesan itu sendiri(source credibility). Saat ini tidaklah mengherankan bila banyak produsen yang mempercayakan selebritis sebagai penyampai pesan pada iklan produknya, karena menganggap bahwa selebritis memiliki daya tarik dan tingkat kredibilitas yang tinggi bagi penggemar maupun konsumen secara umum.

Faktor daya tarik merupakan faktor yang penting dalam keberhasilan penyampaian pesan dari komunikator kepada audience. Audience seringkali mau menerima pesan dan bertindak sesuai dengan pesan komunikator bilamana ia memiliki ketertarikan terhadap si pembawa pesan yang antara lain meliputi ketertarikan karena kesamaan terhadap hal tertentu, ketertarikan karena keakraban (familiarity) ataupun karena ketertarikan secara fisik. Dalam suatu studi di tahun 1965 ditemukan bahwa komunikator yang memiliki fisik yang menarik lebih mudah menggugah pendapat dan sikap seseorang.

Daya tarik saja seringkali tak cukup, agar pesan sampai ke audience, juga diperlukan kredibilitas dari sumber pesan yang mencakup beberapa atribut personal seperti sikap, kompetensi dan personality.

Tidak semua artis dapat digunakan secara pas untuk mempromosikan suatu produk. Ada pertimbangan lain yang harus diperhatikan produsen, yaitu Brand personality dan target market dari produk itu sendiri, apakah berkesesuaian atau tidak.

Dalam industri minuman, penggunaan selebritis nampaknya sudah tidak asing lagi. Di kategori minuman ringan berkarbonasi, Pepsi Cola tercatat sebagai produsen yang secara aktif menggunakan selebritis dalam advertising campaignnya. Beberapa nama berikut pernah menjadi icon Pepsi dfalam iklannya antara lain : Michael Jackson, Lionel Richie, Cindy Crawford, David Beckham, Shakira, Brittney Spears, Enrique Iglesias, Blue, F4 biintang asal Taiwan, David Beckham dan selusin pemain bola dunia lainnya. Sementara itu Coke juga pernah menampilkan Christina Aguilera.

Bagaimana dengan penggunaan selebritis untuk industri minuman di Indonesia ? Di Indonesia sendiri Coke lebih agresif menggunakan selebritis lokal ketimbang pepsi-cola. Di tahun 2000an Coke pernah menggunakan Riff dan Sheila on 7.Sementara itu Frestea, produk teh keluaran Coca Cola juga menggunakan Tora Sudiro dan Aura Kasih. Tekita yang juga diproduksi oleh Pepsi Cola Indonesia juga tercatat aktif menggunakan selebritis dalam kampanye komunikasinya. Beberapa artis yang pernah digunakan Tekita antara lain Gigi dan Element. Sementara itu Pocari Sweat, juga tercatat pernah menggunakan bintang bulu tangkis Susi Susanti serta Grup musik Warna.

Bagaimana dengan minuman Cup yang saat ini sedang menjadi primadona minumanngaruhi oleh ang lebih mudah dipe di Indonesia ?
Ternyata kategori minuman dalam kemasan cup cukup aktif menggunakan selebritis untuk mempromosikan produknya. Mungkin karena produk ini ditujukan untuk masyarakat kelas bawah yang konon kabarnya lebih mudah untuk dipengaruhi oleh artis. Bila kita lihat hampir semua produsen besar minuman cup menggunakan selebritis dalam kampanye komunikasi pemasarannya.
Misalnya saja , Frutang pada awal masa peluncurannya sempat menggunakan bintang sinetron Irvan Hakim yang saat itu mampu mempopulerkan Frutang melalui iklan bertemakan Jingle, semua suka Frutang. Sementara itu, Ale Ale dari Wingsfood pada lauch campaignnya juga menggunakan bintang Extravaganza dan dalam campaign selanjutnya menggunakan Duo Maia.
Disisi lain Fruitamin produksi Pepsi Cola Indoverages juga tak mau ketinggalan melakukan kontrak dengan Nia Ramadhani dan Christian Sugiono. Namun belakangan terdengar issue bahwa mereka akan menggunakan Nikita Willy untuk mempromosikan produk barunya.
Sementara itu di kategori minuman teh dalam kemasan Cup, tercatat Tekita Cup menggunakan Eks VJ MYV Cathy Sharon dan host Indonesian Idol sebagai endorser. Sementara itu Teh Gelas dari Orang Tua juga tak mau ketinggalan menggunakan grup musik Changcuters dan belakangan ini beralih ke The Dance Company yang terdiri dari Nugie, Baim, Pongki dan Aryo. Bahkan Mountea yang konon sebagai market leader di kategori minuman teh dalam masa awal peluncurannya juga menggunakan artis komedi sebagai bintang iklannya, dan juga sempat menggunakan idola remaja Vierra.

Demikianlah daftar panjang penggunaan selebritis dalam industri minuman di Indonesia. Penggunaan selebritis tentunya dimaksudjkan untuk mempercepat terjadinya awareness, juga untuk mempengaruhi target market karena mereka dipercaya memiliki tingkat kemenarikan yang tinggi dan cukup memiliki kredibilitas untuk mengkomunikasikan benefit produk kepada konsumen. Bagaimana hasil penjualan sebagai dampak penggunaan para selebritis itu, tentunya hanya diketahui oleh pihak produsen, tetapi secara logis dapat dikatakan bilamana penjualan membludak, tentunya sang artis akan terus digunakan hingga periode tertentu.